Hari Valentine
Dari Wikipedia bahasa Indonesia,
ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan lebih
banyak catatan kaki
untuk pemastian.
Silakan bantu memperbaiki artikel ini dengan menambahkan catatan kaki. |
Kartu Pos Hari Valentine, ~ 1910
Hari Valentine (bahasa Inggris:
Valentine's Day), pada tanggal 14 Februari
adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta
menyatakan cintanya di Dunia Barat. Asal-muasalnya yang gelap sebagai sebuah hari raya Katolik Roma
didiskusikan di artikel Santo Valentinus. Beberapa pembaca mungkin ingin membaca entri Valentinius
pula. Hari raya ini tidak mungkin diasosiasikan dengan cinta yang romantis sebelum akhir Abad Pertengahan ketika konsep-konsep macam ini diciptakan.
Hari raya ini sekarang terutama
diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam
bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk
sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap.
Mulai abad ke-19, tradisi penulisan notisi pernyataan cinta mengawali
produksi kartu ucapan secara massal. The Greeting Card Association (Asosiasi Kartu Ucapan AS) memperkirakan bahwa di seluruh
dunia sekitar satu milyar kartu valentine dikirimkan per tahun. Hal ini membuat
hari raya ini merupakan hari raya terbesar kedua setelah Natal di mana kartu-kartu ucapan dikirimkan.
Asosiasi yang sama ini juga memperkirakan bahwa para wanitalah yang membeli
kurang lebih 85% dari semua kartu valentine.
Di Amerika Serikat
mulai pada paruh kedua abad ke-20, tradisi bertukaran kartu diperluas dan termasuk pula
pemberian segala macam hadiah, biasanya oleh pria kepada wanita.
Hadiah-hadiahnya biasa berupa bunga mawar dan cokelat.
Mulai tahun 1980-an, industri berlian
mulai mempromosikan hari Valentine sebagai sebuah kesempatan untuk memberikan
perhiasan.
Sebuah kencan pada hari Valentine seringkali
dianggap bahwa pasangan yang sedang kencan terlibat dalam sebuah relasi serius.
Sebenarnya valentine itu Merupakan hari Percintaan, bukan hanya kepada Pacar
ataupun kekasih, Valentine merupakan hari terbesar dalam soal Percintaan dan
bukan berarti selain valentine tidak merasakan cinta.
Di Amerika Serikat
hari raya ini lalu diasosiasikan dengan ucapan umum cinta
platonik
"Happy Valentine's", yang bisa diucapkan oleh pria kepada teman
wanita mereka, ataupun, teman pria kepada teman prianya dan teman wanita kepada
teman wanitanya.
Daftar
isi
|
Asosiasi pertengahan bulan Februari
dengan cinta
dan kesuburan sudah ada sejak dahulukala. Menurut tarikh kalender Athena kuno, periode antara pertengahan Januari
dengan pertengahan Februari adalah bulan Gamelion, yang dipersembahkan kepada pernikahan
suci Dewa
Zeus
dan Hera.
Di Roma kuno, 15 Februari
adalah hari raya Lupercalia, sebuah
perayaan Lupercus, dewa kesuburan, yang dilambangkan
setengah telanjang dan berpakaian kulit kambing.
Sebagai bagian dari ritual penyucian, para pendeta Lupercus meyembahkan korban
kambing kepada sang dewa dan kemudian setelah minum anggur, mereka akan lari-lari di jejalanan kota Roma sembari
membawa potongan-potongan kulit domba dan menyentuh siapa pun yang mereka
jumpai. Terutama wanita-wanita muda akan maju secara sukarela karena percaya
bahwa dengan itu mereka akan dikarunia kesuburan dan bisa melahirkan dengan
mudah.
Menurut Ensiklopedi Katolik (Catholic
Encyclopaedia 1908), nama Valentinus paling tidak bisa merujuk tiga martir atau santo (orang suci) yang berbeda:
- seorang pastur di Roma
- seorang uskup Interamna (modern Terni)
- seorang martir di provinsi Romawi Africa.
Koneksi antara ketiga martir ini
dengan hari raya cinta romantis tidak jelas. Bahkan Paus Gelasius I,
pada tahun 496,
menyatakan bahwa sebenarnya tidak ada yang diketahui mengenai martir-martir ini
namun hari 14 Februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan santo Valentinus. Ada yang mengatakan bahwa Paus Gelasius I sengaja
menetapkan hal ini untuk mengungguli hari raya Lupercalia yang dirayakan pada
tanggal 15 Februari.
Sisa-sisa kerangka yang digali dari
makam Santo Hyppolytus dia Via Tibertinus dekat Roma, diidentifikasikan sebagai
jenazah St. Valentinus. Kemudian ditaruh dalam sebuah peti emas dan dikirim ke gereja Whitefriar Street Carmelite Church di Dublin, Irlandia. Jenazah ini telah diberikan kepada mereka oleh Paus Gregorius XVI pada 1836. Banyak wisatawan sekarang yang berziarah ke gereja ini
pada hari Valentine, di mana peti emas diarak-arak dalam sebuah prosesi khusyuk dan dibawa ke sebuah altar tinggi. Pada hari itu sebuah misa khusus diadakan dan dipersembahkan
kepada para muda-mudi dan mereka yang sedang menjalin hubungan cinta.
Hari raya ini dihapus dari kalender
gerejawi pada tahun 1969 sebagai bagian dari sebuah usaha yang lebih luas untuk
menghapus santo-santa yang asal-muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis
legenda
saja. Namun pesta ini masih dirayakan pada paroki-paroki tertentu.
Guru ilmu Gnostisisme
yang berpengaruh Valentinius, adalah seorang calon uskup Roma pada tahun 143. Dalam ajarannya, tempat tidur
pelaminan memiliki tempat yang utama dalam versi Cinta Kasih Kristianinya. Penekanannya
ini jauh berbeda dengan konsep... dalam agama Kristen
yang umum. Stephan A. Hoeller,
seorang pakar, menyatakan pendapatnya tentang Valentinius mengenai hal ini:
"Selain sakramen permandian, penguatan, ekaristi,
imamat
dan perminyakan, aliran gnosis Valentinius juga secara prominen menekankan dua
sakramen agung dan misterius yang dipanggil "penebusan dosa" (apolytrosis)
dan "tempat pelaminan"..." [1].
Catatan pertama dihubungkannya hari
raya Santo Valentinus dengan cinta romantis adalah pada abad ke-14
di Inggris
dan Perancis,
di mana dipercayai bahwa 14 Februari adalah hari ketika burung mencari pasangan
untuk kawin. Kepercayaan ini ditulis pada karya sang sastrawan Inggris
pertengahan ternama Geoffrey Chaucer pada abad ke-14. Ia menulis di cerita Parlement of Foules
(Percakapan Burung-Burung) bahwa
For this was sent on Seynt Valentyne's day ("Untuk inilah dikirim pada hari Santo
Valentinus")
When every foul cometh there to choose his mate ("Saat semua burung datang ke sana untuk memilih pasangannya")
Pada zaman itu bagi para pencinta
sudah lazim untuk bertukaran catatan pada hari ini dan memanggil pasangan
mereka "Valentine" mereka. Sebuah kartu Valentine yang berasal dari
abad ke-14 konon merupakan bagian dari koleksi pernaskahan British Library di London. Kemungkinan besar banyak legenda-legenda
mengenai santo Valentinus diciptakan pada zaman ini. Beberapa di antaranya
bercerita bahwa:
- Sore hari sebelum Santo Valentinus akan gugur sebagai martir (orang suci dalam ajaran Katolik), ia menulis sebuah pernyataan cinta kecil yang diberikannya kepada sipir penjaranya yang tertulis, "Dari Valentinusmu".
- Ketika serdadu Romawi dilarang menikah oleh Kaisar Claudius II, santo Valentinus secara rahasia membantu menikahkan mereka.
Pada kebanyakan versi
legenda-legenda ini, 14 Februari dihubungkan dengan keguguran sebagai martir.
Hari Valentine kemungkinan diimpor
oleh Amerika Utara dari Britania Raya,
negara yang mengkolonisasi daerah tersebut. Di Amerika Serikat
kartu Valentine pertama yang diproduksi secara massal dicetak setelah tahun 1847 oleh Esther A. Howland
(1828
- 1904)
dari Worcester, Massachusetts. Ayahnya memiliki sebuah toko buku dan toko peralatan
kantor yang besar dan ia mendapat ilham untuk memproduksi kartu dari sebuah
kartu Valentine Inggris yang ia terima. (Semenjak tahun 2001, The Greeting Card Association
setiap tahun mengeluarkan penghargaan "Esther Howland Award for a Greeting
Card Visionary".)
Di Jepang, Hari Valentine sudah muncul berkat
marketing besar-besaran, sebagai hari di mana para wanita memberi para pria
yang mereka senangi permen cokelat. Namun hal ini tidaklah dilakukan secara
sukarela melainkan menjadi sebuah kewajiban, terutama bagi mereka yang bekerja
di kantor-kantor. Mereka memberi cokelat kepada para teman kerja pria mereka,
kadangkala dengan biaya besar. Cokelat ini disebut sebagai Giri-choko,
dari kata giri (kewajiban) dan choco (cokelat). Lalu berkat usaha
marketing lebih lanjut, sebuah hari balasan, disebut “Hari Putih”(White Day) muncul. Pada hari ini (14 Maret),
pria yang sudah mendapat cokelat pada hari Valentine diharapkan memberi sesuatu
kembali.
Di Taiwan, sebagai tambahan dari Hari
Valentine dan Hari Putih, masih ada satu hari raya lainnya yang mirip dengan
kedua hari raya ini ditilik dari fungsinya. Namanya adalah "Hari Raya Anak
Perempuan" (Qi Xi). Hari ini diadakan pada hari ke-7, bulan ke-7 menurut
tarikh kalender kamariyah Tionghoa.
Di Indonesia,
budaya bertukaran surat ucapan antar kekasih juga mulai muncul. Budaya ini
menjadi budaya populer di kalangan anak muda. Bentuk perayaannya
bermacam-macam, mulai dari saling berbagi kasih dengan pasangan, orang tua,
orang-orang yang kurang beruntung secara materi, dan mengunjungi panti asuhan
di mana mereka sangat membutuhkan kasih sayang dari sesama manusia. Pertokoan
dan media (stasiun TV,
radio,
dan majalah remaja) terutama
di kota-kota besar di Indonesia marak mengadakan acara-acara yang berkaitan
dengan valentin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar